Monday, December 17, 2012

Tipe dan Bentuk Organisasi

TIPE DAN BENTUK ORGANISASI


I. PENDAHULUAN
   Organisasi? banyak orang yang ikut sertakan dirinya diorganisasi, khususnya mahasiswa. Organisasi berperan penting antara hungan personal dengan lingkungannya sendiri. Baik lingkungan kecil di sekitar mereka, maupun lingkungan ke luar negeri. Dalam tugas kali ini saya akan membahas tentang tipe dan bentuk organisasi, struktur dari sebuah organisasi, serta konflik-konflik yang sering terjadi dalam sebuah organisasi.

II. ISI
    
A. TIPE dan BENTUK ORGANISASI

Banyak sekali TIPE-TIPE ORGANISASI, kami akan menjabarkan pengertiannya satu persatu.
·      LINE ORGANIZATION
·      LINE AND STAFF ORGANIZATION
·      FUNCTIONAL ORGANIZATION
·      COMMITTEE ORGANIZATION
1. LINE ORGANIZATION
Tertua, paling sederhana. Tugas perencanaan, pengendalian berada di satu orang, line authority langsung dari pimpinan kapada bawahan.

Ciri line organization
§ Tujuan organisasi sederhana
§ Organisasinya kecil
§ Jumlah karyawan sedikit
§ Pimpinan dan karyawan saling mengenal & dpt berhubungan setiap hari
§ Hubungan pimpinan-karyawan bersifat langsung
§ Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan tidak begitu tingi tdk beraneka ragam

Kebaikan & keburukan
§Kesatuan pimpinan
§ Garis perintah
§ Proses pengambilan keputusan
§ Pengawasan
§ Tingkat solidaritas

2. LINE & STAFF ORGANIZATION

 Ciri :
§ Organisasi besar, kompleks
§ Jumlah karyawan banyak
§ Daerah kerja luas
§ Hubg kerja yg bersifat langsung tdk mungkin lagi
§ Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal
§ Spesialisasi beraneka ragam & digunakan scr optimal

Terdapat 3 komponen utama :
§ Pimpinan (pengendali, pnanggung jawab, menetukan tuj, kebijaksanaan, keputusan)
§ Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat, pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis)
§ Pelaksana : pelaksana tugas

KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ Ada pembagian tugas yg jelas
§ Potensi dapt dikembangkan optimal
§ Prinsip organizing dpt diterapkan
§ Pengambilan keptusan cepat, ahli
§ Koordinasi mudah, krn ada pembagian tugas
§ Moral anggota tinggi, krn sesuai keahlian
3. FUNCTIONAL ORGANIZATION
     Adalah organisasi yg disusun berdasarkan sifat & macam-macam fungsi yg hrs dilaksanakan

 Ciri :
§ Pembidangan tugas scr tegas & jelas dpt dibedakan
§ Dlm melaksanakn tgs tdk banyak memerlukan koordinasi trutama pd tingkat pelaksana bwhn krn bidang tugas sdh jelas.
§ Koordinasi ada pd tingkat pimpinan
§ Pembagian unit organisasi didsrkan spesialisasi tugas
§ Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit yg ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama
Dpt terlihat pd perusahaan yg bidang tugasnya dpt digariskan scr tegas, mis : unit produksi, pemasaran, keuangan, dll

KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ pembidangan tugas jelas
§ spesialisasi dapt dikembangkan optimal
§ Solidaritas /moral dalam satu bidang tinggi
§ Koordinasi dalam satu bidang mudah
§ Koordinasi menyeluruh terjadi pd tingkat pimpinan
4. COMMITTEE ORGANIZATION
Umumnya dibentuk dalam waktu yg terbatas untuk melaksanakan tugas-tugas.

 Ciri :
§ Tugas tertentu, jangka waktu terbatas
§ Seluruh unsur pimp duduk dlm panitia (ketua/anggota)
§ Kepemimpinan kolektif, tanggungjwb kolektif
§ Semua anggota pimp mempunyai hak, wewenang, tggjwb yg sama
§ Pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas ttt yg hrs dilaksanakan dlm bentuk tugas

KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ Keputusan diambil scr tepat krn dibicarakan scr kolektif
§ Kemungkinan tindkan diktatoris kecil
§ Kerja sama dikalangan pelaksanan muda
B. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
1. Organisasi Garis
   Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas

2. Organisasi Fungsional
    Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
3. Organisasi Garis dan Staf
    Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
4. Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
B. STRUKTUR ORGANISASI                                                                                                             
   Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan, Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
dicontohkan :
<< adalah contoh dari struktur organisasi disebuah perusahaan jasa.
Tiap bagan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tiap bagan memiliki fungsi yang saling berintegrasi dalam menjalankan tujuan yang sama. Sehingga diperlukan kekompakan dari tiap personal untuk mencai impian bersama.
C. KONFLIK DALAM ORGANISASI                                                                                                  
  
           Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya.
          Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Jenis – Jenis Konflik :
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Sumber-Sumber Utama Penyebab Konflik Organisasi
Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,
3. Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan
5. Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.
Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi
Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :
1. Introspeksi diri,
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,
3. Identifikasi sumber konflik,
  
Jenis dan Sumber Konflik
Terdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, ada yang membagi konflik dilihat dari fungsi dan ada juga yang membagi konflik dilihat dari posisi seseorang dalam suatu organisasi.
a. Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
Jenis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi, Winardi membagi konflik menjadi empat macam. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut :
1) Konflik vertikal,
   yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan bawahan.
2) Konflik horizontal, 
    yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
3) Konflik garis-staf, 
   yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.
4) Konflik peranan, 
    yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
b. Konflik Dilihat dari Pihak yang Terlibat di Dalamnya
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik, Stoner membagi konflik menjadi lima macam , yaitu:
1) Konflik dalam diri individu (conflict within the individual). 
    Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. Termasuk dalam konflik individual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik tujuan dan konflik peranan .
2) Konflik antar-individu (conflict between individuals). 
    Terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain.
3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict between individuals and groups). 
    Terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja.
4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization). 
    Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya. Masalah ini terjadi karena pada saat kelompok-kelompok makin terikat dengan tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan berusaha mengacau aktivitas pesaing mereka, dan karenanya hal ini mempengaruhi organisasi secara keseluruhan .
5) Konflik antar organisasi (conflict among organizations). 
    Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama. 
Strategi Penyelesaian Konflik 
  •  Integrating (Problem Solving).
Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama-sama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian mencari, mempertimbangkan dan memilih solusi alternatif pemecahan masalah. Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah paham (misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda. Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaian masalah.
  
  •  Dominating (Forcing). 
Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap kepentingan orang lain, mendorong seseorang untuk menggunakan taktik “saya menang, kamu kalah”. Gaya ini sering disebut memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok digunakan jika cara-cara yang tidak populer hendak diterapkan dalam penyelesaian masalah, masalah yang dipecahkan tidak terlalu penting, dan waktu untuk mengambil keputusan sudah mepet. Tetapi tidak cocok untuk menangani masalah yang menghendaki partisipasi dari mereka yang terlibat. Kekuatan utama gaya ini terletak pada minimalnya waktu yang diperlukan. Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelan atau rasa berat hati untuk menerima keputusan oleh mereka yang terlibat.
  • Avoiding.
 Taktik menghindar (avoiding) cocok digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sepele atau remeh. Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalah – malasah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan dari strategi penghindaran adalah jika kita menghadapi situasi yang membingungkan atau mendua (ambiguous situations). Sedangkan kelemahannya, penyelesaian masalah hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan pokok masalah.
  • Compromising. 
Gaya ini menempatkan seseorang pada posisi moderat, yang secara seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain. Ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima (give-and-take approach) dari pihak-pihak yang terlibat.Kompromi cocok digunakan untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda tetapi memiliki kekuatan yang sama. Misalnya, dalam negosiasi kontrak antara buruh dan majikan. Kekuatan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang demokratis dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan. Tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian masalah.
III. KESIMPULAN
Dalam berorganisasi kita perlu adanya hubungan baik. Baik antar personal maupun dirinya dengan team tersebut. Karena hubungan yang harmonis dalam sebuah organisasi akan menghasilkan tujuan yang memuaskan.
IV.REFRENSI
http://lytya-24.blogspot.com/2012/11/konflik-organisasi.html
http://nandaeka92.blogspot.com/2012/07/tipe-tipe-bentuk-organisasi.html

Perubahan dan Perkembangan Organisasi

Perubahan dan Perkembangan Organisasi

I. PENDAHULUAN
    Setiap tahun pasti tiap manusia mengalami perubahan pada dirinya. Baik perubahan internal maupun eksternal. Maupun organisasi, organisasi dari tahun ke tahun pasti memiliki perubahan maupun perkembangan. Perubahan itu bisa berdampak positif maupun negatif bagi organisasi itu sendiri.
II. ISI
1. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
Dalam organisasi terdapat 2 faktor terjadinya perubahan organiasi, yaitu faktor  intern dan faktor ekstern 
A.    Faktor intern, faktor yang berasl dari dalam organisasi tersebut, antara lain: 
1.      Perubahan tujuan 
2.      Perluasan wilayah operasi tujuan 
3.      Volume kegiatan yang bertambah banyak 
4.      Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi. 

B.     Faktor ekstern, faktor yang berasal dari luar organisasi tersebut, antara lain
  1.      Politik 
  2.      Hukum 
  3.      Kebudayaan 
  4.      Teknologi 
  5.      Sumber daya alam
  6.      Demograf
   7.      Sosiologi 
Sikap organisasi dalam mengahadapi terjadinya perubahan lingkungan inetrn dan ekstern antara lain : 
1.      Mengadakan perubahan struktur organisasi
2.      Mengubah sikap dan perilaku pegawai
3.      Mengubah tata aliran kerja
4.      Mengubah peralatan kerja
5.      Mengubah prosedur kerja
6.      Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel. 
2. PROSES PERUBAHAN 
Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu mengahdapi berbagai macam tantangan. Berikut ini adalah macam-macam proses organisasi :
1.      Mengadakan pengkajian
2.      Mengadakan identifikasi
3.      Mengadakan perubahan
4.      Menentukan strategi
5.      Melakukan evaluasi

3. CIRI_CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi mempunyai dua arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik manajemen.
            Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana, terus-menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan azas-azas dan praktek yang dikenal dalam kegiatan organisasi.
Ciri-ciri pengembangan organiasi antara lain :
1.      Pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana
2.  Pengembangan organisasi mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus-menerus.
3.      Pengembangan organisasi berorientasi masalah organaisasi yang hrus dipecahkan.
4.      Pengembangan organisasi merupakan usaha kearah penyempurnaan organisasi.
5.     Pengembangan organisasi merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.

4.      METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
A.    Metode pengembangan organisasi antara lain :
1.      Jaringan manajerial
2.      Latihan kepekaan
3.      Pembentukan tim
4.     
Umpan balik survey
B.     Metode pengembangan keterampilan dan sikap antara lain :
1.      Latihan ditempat kerja
2.      Latihan instruksi kerja
3.      Latihan diluar tempat kerja
4.      Latihan ditemapat tiruan.
III. KESIMPULAN
      Dalam berorganisasi lebih baik sering diadakan motivasi trainer, agar peningkatan kinerja yang berdampak untuk sumber daya manusianya sendiri.
IV. REFRENSI
http://kamilfiki.blogspot.com/2012/01/teori-organisasi-umum-perubahan-dan.html
Wikipedia